Ketika Calo Dibenci tapi Dibutuhkan

Temenku hari ini bercerita bahwa kemarin dia baru saja membuat SIM Baru untuk wilayah Medan. Dulu sekitar bulan november 2008 dia pernah mencoba membuat SIM secara resmi yang harganya 75.000, tetapi gagal karena ujian teori dan praktek sangat susah. Untuk ujian teori harus benar minimal 18 pertanyaan dari total 30 pertanyaan sedangkan ujian praktek bila sekali gagal maka harus ngulang minggu depannya dan tidak ada kompromi sedikit pun. Waktu itu dia nyoba ujian SIM A dan SIM C. Untuk SIM C ujian teorinya hanya benar 17 jadi harus ngulang minggu depan dan tidak diperbolehkan ujian praktek. Sedangkan untuk SIM A nilai ujian teorinya benarnya pas-pasan, hanya benar 18. Hehehe...Kata dia sih soalnya tuh agak-agak menjebak dan semua jawabannya mirip-mirip. Yah walopun nilai pas-pasan dia tetap lulus ujian teori dan diperkenankan untuk mengikuti ujian praktek. Setelah nunggu sekitar 2 jam akhirnya ikut ujian praktek mobil. Tapi ternyata ujiannya sangat-sangat susah. Harus melewati palang-palang secara zigzag dan jarak antar palang itu sangat dekat.Dan tidak hanya zigzag maju saja namun harus juga zigzag mundur melewati palang-palang tersebut. Persyaratannya: palang tidak boleh tersenggol apalagi jatuh dan tidak boleh melihat kebelakang, harus menggunakan spion. Tinggi palangnya hanya setinggi pinggang orang dewasa. Akhirnya setelah dia komat-kamit baca doa palang satu dilewati dengan manis, palang kedua mulai agak asam dan palang ke tiga akhirnya harus mengakui bahwa itu sangat sulit. Dari sekitar 7 orang yang ikut tes alhamdulillah semuanya GAGAL TOTAL. HAHAHA. Dan sebelumnya dia juga nontonin orang-orang ujian motor (red: orang medan nyebutnya kereta), dari sekitar 9-10 orang yang ikut ujian Alhamdulillah semuanya GAGAL juga. Hahaha... Ini emang karena temenku itu yang ga jago apa karena emang ujiannya sulit. Persyaratan ujian praktek sim C, kaki tidak boleh nyentuh tanah sedikitpun dan tidak boleh nyenggol palang. Waktu itu kusempet penasaran apa bener yang dia katakan dan lusanya ku berkunjung ke sana eh para kontestan emang semuanya gagal. hehehe... kusimpulkan bahwa emang ujiannya yang sulit. Pada waktu itu para calo hanya bisa gigit jari karena tidak bisa menawarkan jasanya untuk membantu para pembuat sim baru, yang mereka tawarkan haya membantu memperpanjang sim.
Pada saat itu Calo tidak diperbolehkan untuk berkeliaran lagi. Jadi temenku ini harus ikut ujian secara resmi.
Dan kemarin dia mendapat informasi bahwa calo SIM sudah berkeliaran lagi, jadi dengan modal nekat dia mencoba peruntungannya lagi. Begitu datang disambut oleh para tukang ojek yang merangkap Calo sebagai side jobnya. Para calo menawarkan 350ribu untuk membuat satu SIM itu juga katanya "hari ini ujian kan pasti gagal nah 2 minggu lagi datang lagi tinggal foto aja" begitu katanya. Tapi temenku ini takut kalo duitnya dibawa kabur jadi dia minta harus selesai hari itu juga. Setelah nego-nego dan sedikit memaksa dan akhirnya disetujui untuk membuat dua sim harganya 575ribu. Tetapi 575ribu ini tetap harus ikut ujian dan mendapat sertifikat. Jadilah dia berangkat ikut dibonceng ama calonya diantar ke daerah pinang baris. Disana diantar ke sekolah mengemudi. Ketika ujian teori SIM C hehehe yang lucunya jawabannya itu yang menjawabnya instrukturnya jadi dia cukup masuk ruangan dan instrukturnya yang memberikan jawaban. Dan ujian praktek motornya (red: kereta) yah jarak antar palang lumayan agak lebih lebar dan walopun persyaratannya kaki tetap tidak boleh jatuh tetapi ini boleh diulang-ulang sampai bisa dan tidak harus nunggu minggu depan kembali lagi. Sekedar saran dari temenku ini, kalo bisa bawa motor sendiri karena motor yang disediakan abal-abal udah ga layak pakai kayak motor yang udah beratus-ratus kali jatuh ato mungkin itu motor sitaan kali yah hehehehe. Dan ujian mobilnya disediakan mobil APV cukup memudahkan karena APV tidak memiliki moncong hidung seperti avanza atau xenia. Dan ketika tes mobil juga instrukturnya membantu dengan mengarahkan stir mobil dan membantu ngerem pake rem tangan, Ujiannya yaitu harus zigzag maju melewati palang, lalu parkir miring dan parkir sejajar. Dan temenku ini agak iseng jadi dengan sengaja satu palang dijatuhinnya. Walopun beberapa kali mendapat ancaman dari instrukturnya kalo dia ga pantes lulus tapi dengan modal nekat dia senyum-senyum aja. Dan kemudian harus melewati bukit, ketika ditengah-tengah bukit mobil diberhentikan dan harus maju tanpa sedikitpun mundur. Yah kalo itu sih cukup di gas aja hingga mobil agak maju baru rem tangan dilepaskan. Akhirnya dapat sertifikat lulus juga. Hehehe..
Setelah itu kembali lagi ke samsat dan mengikuti ujian tulis sebagai formalitas kemudian langsung melakukan pembayaran ke bank dan kemudian nunggu giliran foto. Namun yang harus diperhatikan adalah waktu pembuatannya. Dari awal datang hingga selesai sangat lama. Temenku ini datang dari jam setengah sepuluh dan baru selesai jam 5an. Katanya sih nunggunya itu yang bikin cape. Prosesnya berbelit-belit dan panjang dan lama. Dan katanya lagi sudah tidak ada lagi ujian praktek di samsat (Mungkin karena semua orang memilih calo kali yah sebagai jalan terbaik dan termudah).
Memang calo dibenci tetapi dibutuhkan. Bagaimana ini bisa terjadi?? Yah saya juga tidak mengerti apa yang salah disini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketika Calo Dibenci tapi Dibutuhkan"

Post a Comment

Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Anda Disini yah...Terimakasih